Selasa, 13 Mei 2014

Biografi Adam Khoo-Motivator Tersukses Singapura Karena Dianggap Bodoh

Biografi Adam Khoo
Adam Khoo adalah seorang motivator termuda dan tersuskses di Singapura. Ia dilahirkan pada tanggal 8 April 1974 di Singapura dengan nama lengkap Adam Khoo Yean Ann. Adam Khoo awalnya adalah anak yang di anggap bodoh oleh guru-gurunya di sekolah.

Biografi Abraham Samad – Ketua KPK

 Abraham Samad atau Dr. Abraham Samad, S.H., M.H adalah seorang advokat yang sekarang ini menjabat sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam masa periode 2011 hingga 2015. Abraham Samad terbilang sukses dalam melakukan pemberantasan korupsi, terbukti sejak dipilihnya beliau, banyak kasus korupsi terungkap dan beliau tak segan menyeret sang pelaku (walau itu pejabat negara atau bahkan presiden sekaligus) ke meja hijau. Banyak yang menyukai kinerjanya namun tak sedikit juga yang berusaha mencari celah kesalahannya. Namun hingg artikel ini ditulis,

Teladan Umar bin Khattab

Belajar dari Sistem Pendidikan di Jepang

Created on Friday, 08 February 2013 15:47
Written by Bidang PPA
Penulis: Staf Bidang PPA

Pendahuluan

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharaalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang kayu bakarnya adalah manusia dan batu." (Q. S. At-Tahrim: 6)
Selain itu, sabda Rasulullah saw: "Kewajiban orang tua terhadap anak ialah memberinya nama dengan nama yang baik; mengajarkan anak sopan santun; mengajarnya menulis, berenang dan memanah; memberikan nafkah yang baik; dan mengawinkannya bila saatnya sudah tiba." (H. R. Hakim)
Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik.
Mendidik dan mengasuh anak di dalam lingkungan sekolah Jepang berarti akan banyak menjumpai faktor-faktor positif serta juga tantangan bagi kita sebagai orang tua muslim untuk mampu mem-filter hal-hal yang diterima anak sehingga dapat membentuk anak-anak menjadi pribadi muslim yang tangguh. Kita, orang tua yang mempunyai anak-anak bersekolah di Jepang, dituntut untuk mengetahui sistem pendidikan di Jepang agar kita bisa memberikan bekal sekaligus arahan terhadap anak-anak untuk tetap berada dalam rel Islam walaupun mereka bersekolah dan berada di lingkungan yang tidak Islami.
Seperti juga negara-negara yang lain, sistem pendidikan di Jepang ini mengalami  perkembangan dan pembaruan sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa serta tuntutan zaman. Sistem pendidikan yang berlaku di Jepang ternyata memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang pesat di "negeri matahari terbit" itu. Di sini kami akan mencoba mengupas tentang sistem pendidikan di Jepang yang kami fokuskan pada pendidikan dasar (Hoikuen = Playgroup / Day Care, Youchien = Taman Kanak-Kanak, dan Shougakkou =Sekolah Dasar), khususnya tentang materi apa yang diberikan kepada anak-anak selama pendidikan dasar tersebut.
Kurikulum sekolah di Jepang disusun oleh bagian perencanaan kurikulum yang terdapat dalam Kementerian Pendidikan (MEXT: Ministry of Education, Culture, Sports, Science and ). Dalam panduannya tentang pendidikan dasar (compulsory education) disebutkan bahwa tujuan pendidikan secara umum yang diberikan dalam pendidikan dasar ini adalah sebagai berikut:
  • untuk menumbuhkan fondasi untuk hidup mandiri dalam masyarakat
  • untuk mengembangkan kemampuan masing-masing individu
  • untuk mendorong kualitas dasar yang diperlukan bagi mereka untuk membentuk negara dan masyarakat.
Untuk menjamin kesempatan warga negara akan pendidikan dasar dan memastikan standar yang memadai, pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab atas terselenggaranya wajib belajar melalui pembagian peran yang tepat dan kerja sama yang saling menguntungkan. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk pendidikan wajib di sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Adanya tanggung jawab bersama dan kerja sama yang baik antara orang tua, sekolah, pemerintah pusat, dan daerah, serta masyarakat setempat memegang peran penting dalam menyukseskan pendidikan di Jepang ini. Pemerintah pusat dan derah wajib berupaya untuk meningkatkan pendidikan di masyarakat dengan mendirikan perpustakaan, museum, community hall, dan fasilitas pendidikan sosial, membuka penggunaan fasilitas sekolah, memberikan kesempatan untuk belajar, memperoleh informasi yang relevan, dan cara lain yang sesuai.
Panduan kurikulum di sekolah disebut Gakushu Shidouyouryou (GS) yang diakui secara hukum sehingga pelanggaran terhadapnya akan dikenai sanksi hukum. GS merupakan panduan kurikulum untuk SD (shougakkou), SMP (chuu-gakkou), SMP-SMA satu atap (chuutou-kyouiku-gakkou), SMA (koutou-gakkou), dan SLB (tokubetsu-shien-gakkou), sedangkan untuk panduan kurikulum Taman Kanak-Kanak (youchien) disebut youchien-kyouiku-youryou.

Taman Kanak-Kanak (Youchien, Hoikuen)

Berikut ini adalah hal-hal yang harus ditekankan dalam pendidikan di Taman Kanak-Kanak (sumber: Courses of Study, Kindergarten, MEXT):
  • Mendorong anak-anak untuk melakukan kegiatan sukarela yang memungkinkan mereka memimpin kehidupan yang tepat untuk usia dini. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa anak-anak memanfaatkan pengalaman penting untuk perkembangan mereka dengan menunjukkan kemampuan mereka dalam emosi yang stabil.
  • Secara komprehensif mencapai tujuan pendidikan melalui bermain yang berpusat pada instruksi. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa bermain sebagai 'kegiatan sukarela anak' adalah aspek penting dari pembelajaran yang memupuk fondasi bagi keseimbangan fisik dan mental.
  • Bertujuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan dengan merespon karakter individual setiap anak. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa perkembangan awal masa kanak-kanak dicapai melalui proses yang beragam dan interaksi antara berbagai aspek fisik dan mental dan bahwa pengalaman hidup dari masing-masing anak beragam. Dalam hal ini, guru harus menciptakan lingkungan belajar yang bisa mendorong anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan sukarela berdasarkan pada pemahaman dan mengantisipasi kegiatan individu setiap anak. Oleh karena itu, guru harus membuat fisik dan psikologis lingkungan yang mengakui pentingnya hubungan yang baik antara anak, guru, dan segala sesuatu. Guru juga harus bermain berbagai peran tergantung pada kegiatan masing-masing anak dan harus berupaya untuk membuat kegiatan yang lebih memperkaya anak-anak.
Tujuan pendidikan di Taman Kanak-Kanak yang berpusat pada emosi, sikap, dan lain lain sebagai dasar bagi anak-anak untuk merangkul semangat hidup diharapkan bisa dikembangkan pada saat mereka meninggalkan Taman Kanak-Kanak, dengan mengintegrasikan aspek perkembangan anak: kesehatan (fisik dan mental), hubungan manusia (hubungan antara anak dan orang lain), lingkungan, bahasa, dan ekspresi (perasaan dan emosi). Dalam pelaksanaannya, anak-anak diajarkan berbagai kebiasaan-kebiasaan misalnya: kebiasaan dalam makan, membuang sampah, bermain dan membereskan mainan, disiplin dalam hal membaca, berolah raga, mengucap salam, bagaimana bekerjasama dengan teman, berani tampil di depan orang banyak, bagaimana bersikap dengan orang tua, kakek, nenek, bersahabat dengan alam, dan masih banyak lagi yang lain. Tentunya dengan pendekatan anak-anak yang diwujudkan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan.
Berikut ini adalah contoh kegiatan-kegiatan di tingkat TK:
  • Kegiatan makan
    Setiap bulan sekolah memberikan jadwal kapan harus membawa bekal dari rumah, kapan dari sekolah, kapan jadwal makan siang dengan roti, tergantung masing-masing sekolah. Dengan perlengkapan makan yang tidak sedikit (sendok, garpu, hashi (sumpit), lap basah, alas makan, serbet), anak-anak makan bersama-sama yang biasanya didahului dengan sebuah nyanyian diiringi piano dari sensei dan nyanyian itu diakhiri dengan suara lantang anak anak “itadakimasu”, yang artinya "saya terima makanan (pemberian) ini".
  • Bermain
    • Setiap kali selesai bermain anak-anak selalu dilatih untuk juga bersama-sama membereskan mainannya
    • Di musim dingin pun anak-anak diagendakan untuk bermain di luar. Biasanya sekolah akan memberikan jadwal kepada orang tua kapan anak-anak bermain di luar di musim dingin agar pakaian dan perlengkapannya tepat untuk kondisi dingin bahkan yang bersalju (ski, bermain salju, dan lain lain)
      berkebun-TKJepang
  • Membaca buku
    Satu minggu sekali, biasanya hari Jumat (beberapa sekolah ada yang seminggu dua kali, biasanya hari Rabu dan Jumat) anak-anak boleh meminjam buku di perpustakaan sekolah untuk dibawa pulang dan dibaca di rumah
  • Berkebun
    Anak-anak juga diajari berkebun. Untuk sekolah-sekolah yang mempunyai halaman luas biasanya sebagian digunakan untuk berkebun, menanam, dan memanen bersama anak-anak, kemudian hasil kebunnya dimanfaatkan bersama anak-anak juga, misalnya kentang, bayam Jepang, wortel, daikon (lobak), dan tanaman yang lain.
  • Tampil di depan umum
    Happyokai (pertunjukan) adalah salah satu kegiatan anak yang bertujuan melatih anak untuk berani tampil di depan umum
  • Ketrampilan
    Kegiatan ketrampilan pun tidak kalah seru buat anak-anak. Dengan memanfaatkan barang- barang bekas, anak-anak didorong untuk berkreasi menciptakan bentuk-bentuk menarik seperti: mobil, gedung, kereta, tas, dan sebagainya. Ada juga seni melipat kertas (origami) yang banyak disukai anak-anak. Dengan dipandu sensei (guru), anak-anak dilatih untuk bisa membuat bentuk-bentuk sederhana seperti pesawat, bintang, perahu, burung, meja dan lainnya.
  • Kesenian
    Kegiatan seni juga merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka belajar menyanyi dan memainkan alat musik.
  • Outdoor activities
    Kegiatan luar (ensoku) seperti ke kebun binatang, taman, atau museum juga merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Kadang-kadang sekolah juga mengikutkan orang tua dalam kegiatan ini. Sensei selain merancang acara untuk anak-anak juga menyiapkan game untuk orang tua bersama anak.
  • Olahraga
    • Undokai merupakan festival olah raga dalam rangka memperingati Hari Olah Nasional di Jepang. Kegiatan ini dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh sekolah bersama PTA (Parents Teachers Association). Hampir setiap hari anak-anak berlatih bersama sensei mereka untuk mempersiapkan “atraksi” yang akan ditampilkan di acara undokai ini. Pada saat undokai ini, pihak sekolah juga mengundang orang tua dan keluarga dari anak didiknya (kakek, nenek, adik, kakak) untuk turut serta menyaksikan anak-anak mereka saat “berlaga” di lapangan. Tidak hanya menonton, orang tua dan keluarga mereka pun mendapat giliran tampil di lapangan. Pihak sekolah bersama PTA juga merancang game yang menarik untuk orang tua dan anggota keluarga mereka yang lain. 
    • Di musim panas, ada kegiatan renang dan bermain dengan air
      undokai-TKJepang
  • Bermalam di sekolah
    Pada kelas eldest (kelas 5 tahun), anak-anak yang sudah di semester akhir biasanya ada kegiatan otomarikai (bermalam di sekolah). Anak-anak dilatih untuk berpisah tidur dengan orang tuanya selama dua hari satu malam. Mereka tidur di sekolah bersama teman-temannya disertai acara-acara yang sudah dirancang oleh para sensei yang menyenangkan bagi anak-anak, bahkan beberapa sekolah mengadakan kegiatan ini tidak di sekolah, tetapi di rumah gunung (yama no ie).
  • Kegiatan-kegiatan lain yang tidak kalah menyenangkan bagi anak-anak seperti mochitsuki (membuat mochi bersama), memasak bersama (misalnya: memasak udon (mie), kare, popcorn), dan natsu matsuri (festival musim panas)
  • Parents day
    Hampir tiap bulan ada parents day, yaitu orang tua diundang ke sekolah dan terlibat langsung dengan aktivitas sekolah saat itu seperti permainan bersama orang tua dan anak, membuat prakarya bersama orang tua dan anak, menyaksikan langsung kegiatan makan siang anak-anak, dan lain-lain 

Sekolah Dasar (Shougakkou)

Anak-anak memasuki sekolah dasar (shougakkou) pada bulan April setelah ulang tahun ke-6 dan akan belajar di tingkat ini selama enam tahun. Mata pelajaran yang ada di sekolah dasar Jepang berdasarkan kurikulum dari kementerian pendidikan adalah bahasa Jepang (kokugo), aritmatika (sansuu), IPA atau science (rika), kebiasaan hidup (seikatsu), musik (ongaku), menggambar dan kerajinan (zuga kousaku), perekonomian keluarga (katei), pendidikan fisik (taiiku), pendidikan moral (doutoku), studi lingkungan hidup, aktivitas khusus, dan studi terapan.
Secara umum, SD di Jepang hampir sama dengan di Indonesia. Perbedaannya terletak pada pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Di sekolah Jepang anak-anak lebih banyak belajar dari eksperimen dan pengamatan sehingga anak-anak mengerti dan memahami tidak hanya teori dan tidak mengandalkan hapalan. Di sini anak-anak diajak memahami setiap materi dengan pengalaman mereka. Selain itu, hampir semua kegiatan sekolah dilakukan anak-anak dengan berkelompok. Mereka bekerja sama dalam kelompok. Dengan metode ini diharapkan anak-anak akan terlatih untuk kerja sama, toleransi, berpikir kritis, dan saling membantu antara anak yang pandai dan kurang pandai untuk menyelesaikan tugas.
kelas-SD-JepangPerbedaan nyata terlihat juga pada mata pelajaran seikatsu (kebiasaan hidup). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak dengan cara hidup mandiri sehari-hari. Ketimbang mulai mengajarkan IPA atau IPS, Jepang lebih memilih memperkenalkan tata cara kehidupan sehari-hari kepada anak-anak yang baru menyelesaikan pembelajaran di TK-nya, serta lebih difokuskan pada kegiatan bermain daripada belajar di dalam kelas.
Pembelajaran bahasa Jepang dan berhitung diajarkan lebih banyak dibandingkan pelajaran lainnya. Pendidikan olah raga juga menjadi mata pelajaran yang diajarkan dalam jumlah yang melebihi mata pelajaran lainnya selain bahasa dan berhitung. Sekolah-sekolah agama diperkenankan mengajarkan agama (Kristen, Buddha, Sinto) sebagai bagian dari pendidikan moral. Selain pendidikan akademik, pendidikan estetika berupa musik dan menggambar juga diajarkan dalam porsi besar.

PTA (Parents and Teachers Association)

PTA adalah sebuah organisasi guru dan orang tua (wali murid) yang memberikan support dan kontribusi aktif terhadap seluruh aktivitas anak-anak. Kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua memberikan kontribusi yang besar terhadap suksesnya aktivitas sekolah. Contoh kegiatan dari PTA ini misalnya “Safety Guidance for Travelling to and from School” (Panduan Keamanan Perjalanan ke dan dari Sekolah).
Itulah kurang lebih gambaran Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di Jepang. Ada banyak hal yang bisa kita ambil dari sini, selain juga kita sebagai seorang muslim perlu memberikan benteng keislaman atas hal-hal baru yang mereka dapatkan di sekolah terlebih ketika hal itu bisa meracuni aqidah mereka. Ada banyak kebiasaan baik yang ditanamkan pada anak dan itu harus kita gabungkan dengan kebiasaan yang Islami yang tidak mereka dapatkan di sekolah misalnya salam “assalamu`alaikum “, berdoa sebelum melakukan kegiatan apa pun, salat wajib, dan sebagainya. 
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang sistem pendidikan di Jepang, insyaAllah tim PPA Fahima akan mengadakan Taujih Online (TOL) dengan tema "Sistem Pendidikan di Jepang" pada tanggal 28 Februari 2013. Nantikan informasi lebih lanjut pada undangan atau poster yang akan kami rilis dalam waktu dekat. InsyaAllah.
Referensi:

*Sajak Bukankah, Atau Bukankah?

==>> Darwis - TereLiye
Bukankah,
Banyak yang berharap jawaban dari seseorang?
Yang sayangnya, yang diharapkan bahkan tidak mengerti apa pertanyaannya
“jadi, jawaban apa yang harus diberikan?”

Bukankah,
Banyak yang menanti penjelasan dari seseorang?
Yang sayangnya, yang dinanti bahkan tidak tahu harus menjelaskan apa
“aduh, penjelasan apa yang harus disampaikan?”
Bukankah,
Banyak yang menunggu, menunggu, dan terus menunggu seseorang
Yang sayangnya, hei, yang ditunggu bahkan sama sekali merasa tidak punya janji
“kau menungguku? Sejak kapan?”
Bukankah,
Banyak yang menambatkan harapan
Yang sayangnya seseorang itu bahkan belum membangun dermaga
“akan kau tambatkan di mana?”
Bukankah,
Banyak yang menatap dari kejauhan
Yang sayangnya, yang ditatap sibuk memperhatikan hal lain
Bukankah,
Banyak menulis puisi, sajak2, surat2, tulisan2
Yang sayangnya, seseorang dalam tulisan itu bahkan tidak tahu dia sedang jadi tokoh utama
Pun bagaimana akan membacanya
Aduhai, urusan perasaan, sejak dulu hingga kelak
Sungguh selalu menjadi bunga kehidupan
Ada yang mekar indah senantiasa terjaga
Ada yang layu sebelum waktunya
Maka semoga, bagian kita, tidak hanya mekar terjaga
Tapi juga berakhir bahagia
*Tere Liye

Indahnya Pekerjaan di Negeriku



Rabu- 14 Mei 2014 - 06:12
Rasa malas dalam lamunanku terbayang ketika melihat berbagai lembar lowongan pekerjaan. Banyak yang tidak sesuai dan ditambah sekarang banyak kecarut marutan dalam penerimaan kerja. Yang paling jelas contohnya adalah perekrutan CPNS. Banyak sekali daerah yang main kong kalikong “wani piro” dan banyak sistem “nitip” anak pejabat. Lalu bagaimana negara kita akan smakin membaik kalau dari sistem peerekrutan CPNS saja sudah bobrok. Meski ada beberapa yang murni lolos karena kepintaran sejalan dengan hasilnya.
Kemudian beralih kesistem

Senin, 12 Mei 2014

Sajak Potret Keluarga

Pengarang: W.S Rendra
Tanggal lima belas tahun rembulan.
Wajah molek bersolek di angkasa.
Kemarau dingin jalan berdebu.
Ular yang lewat dipagut naga.
Burung tekukur terpisah dari sarangnya.

Kepada rekannya berkatalah suami itu :


“Semuanya akan beres. Pasti beres.
Mengeluhkan keadaan tak ada gunanya.
Kesukaran s

Nina Bobok Bagi Pengantin

Pengarang: W.S Rendra
Awan bergoyang, pohonan bergoyang
antara pohonan bergoyang malaikat membayang
dari jauh bunyi merdu loceng loyang

Sepi, syahdu, rindu
candu rindu, ghairah kelabu
rebahlah, sayang, rebahlah wajahmu ke dadaku

Langit lembayung, pucuk-pucuk daun lembayung
antara daunan lembayung bergantung hati yang ruyung
dalam hawa bergulung mantera dan tenung

Mimpi remaja, bulan kenangan
duka cinta, duka berkilauan
rebahlah sayang, rebahkan mimpimu ke dadaku

Bumi berangkat tidur
duka berangkat hancur
aku tampung kau dalam pelukan tangan rindu

Sepi dan tidur, tidur dan sepi
sepi tanpa mati, tidur tanpa mati
rebahlah sayang, rebahkan dukamu ke dadaku.

~ W.S Rendra ~
Dipetik dari 4 Kumpulan Sajak

Kebebasan Berbicara

#darwis - Tere Liye
Suara Yang Tak Terdengar
Usia kalian hari ini mungkin rata-rata 20 tahun, bahkan ada yang lebih muda dari itu, baru usia SMA. Sebenarnya tidak terlalu jauh jaraknya dengan kalian, tapi karena hari ini waktu melesat cepat sekali, banyak di antara kalian yang tidak lagi dekat dengan masa lalu meski itu hanya 15-20 tahun lalu saja--saat kalian masih balita.

Ketahuilah, sebelum tahun 1998, di negeri ini berlaku rezim yang keras sekali kepada kebebasan bicara.

Baik, sebelum kita bahas tentang itu, saya akan mundur lagi beberapa tahun. Ketahuilah, tahun 80-an, 90-an, mengenakan jilbab/kerudung itu bisa bikin masalah. Di-diskriminasi, diancam, difitnah, dituduh macam2. Tanyakanlah kepada orang tua kalian, mengenakan jilbab jaman itu sama saja dengan mencari penyakit--bisa diciduk untuk ditanyai. Apakah saya lebay? Sejarah tidak pernah lebay. Tapi "penguasa" selalu bisa menulis sejarah menurut versi mereka sendiri. Untuk kemudian terputus sejarahnya dari generasi berikutnya.

Kita kembali lagi ke soal kebebasan bicara. Maka, ketahuilah, satu sajak saya tentang pemerintah, yang saya posting dengan santainya di page ini hari ini, maka jika itu dirilis 20 tahun lalu, itu sama saja dengan mencari penyakit. Tidak terbayangkan jaman dulu kita bisa menyindir anggota DPR, mengkritik polisi, karena bahkan menyinggung camat saja bisa berakibat fatal. Tidak terbayangkan, dek, saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri --karena saya sudah menulis di koran sejak tahun 1995. Kita hanya bisa memilih topik yang lurus dan aman. Tapi hari ini, semua orang bisa bicara apapun, termasuk memfitnah penguasa, aman-aman saja.

Jaman itu, kita bahkan masih punya "Menteri Penerangan", yang bertugas menerangkan apapun keinginan penguasa. Jangan coba2 menyinggung Jenderal, karena Angkatan Bersenjata Republik Indonesia belum seterbuka hari ini. Kelompencapir masih disiarkan oleh televisi, dan lomba tentang P4 bisa membawa kalian hingga ke ibukota, diliput dan masuk televisi juga. Penguasa mencengkeram erat banyak hal, termasuk apa yang harus dikatakan, apa yang harus ditulis, apa yang harus disuarakan.

Saya secara personal, bersyukur sekali jaman sudah berubah. Saya tahu, banyak yang malah bablas hari ini. Tulisan penuh gunjing, kebencian, dsbgnya bisa beredar luas. Tapi bagi penulis seperti saya, jika harus memilih masa lalu atau hari ini, saya memilih hari ini. Karena saya bisa melawan tulisan2 buruk tersebut dengan tulisan2 juga, propaganda dengan propaganda, pemahaman dengan pemahaman. Karena masa lalu, bahkan kita tidak punya "senjata" untuk melawannya. Coba saja menyindir prilaku korup penguasa, resikonya bisa lenyap dari muka bumi.

Masa-masa itu sepertinya sudah jauh sekali, bukan? Banyak orang yang bahkan sama sekali tidak tahu. Tapi negeri ini, ketahuilah, bahkan pernah mengalami masa gelap, kembali lagi ke soal jilbab, ketika seorang wanita yang hendak menunaikan perintah agama, berjilbab, tapi dia bisa dituduh menyebarkan racun di pasar. Wanita yang salehah, berjilbab, bisa dituduh teroris. Ketahuilah, negeri ini pernah mengeluarkan surat larangan mengenakan jilbab di sekolah-sekolah.

Dan ketahuilah, jika usia kalian 20 tahun, masa - masa itu kalian masih balita atau belum lahir, maka ada yang sekarang usianya 60, masa-masa itu mereka adalah bagian dari kebengisan terhadap kebebasan orang lain. Entah besar atau kecil peran mereka.

Sejarah mungkin melupakannya. Sama lupanya orang2 dengan bahkan beberapa tahun lalu, Friendster lebih ramai dibandingkan media sosial manapun. Sejarah mungkin sudah melupakannya.

Renungan Ketika Hujan



Senin,12 Mei 2014 – 20:09
Baru ku sadar umurku yang sudah 24 membuatku harus mulai benar – benar berpikir tentang apa yang sudah aku berikan, bukan apa yang mereka (orang tua) berikan padaku. Tapi sampai detik ini rasanya belum cukup apa yang ku berikan pada mereka, aku juga harus memikirkan pernikahan. Semakin banyak yang bertanya semakin bingung ku menjawabnya. Padahal rasanya belum puas ku memberi perhatianku pada mereka kini sudah harus membagi hatiku yang Cuma satu ini.
Galau...yah mungkin itu rasanya. Mungkin ada sebagian yang cepat – cepat menikah karena ingin segera menyempurnakan agamanya. Tapi buatku sebenarnya ingin rasanya membahagiakan ibuku. Membantu pengobatan ayahku. Ingin rasanya membantu pengobatan mereka. Ah sudahlah...lagian ini hanya angan – angan yang mungkin sebagian dari mereka hanya bisa mencela. Aku muak dengan mulut mereka yang hanya bisa mengejek. Padahal mereka lah yang mungkin tidak memikirkan apa yang ku pikirkan. Banyak rasanya yang ingin ku ungkap ke mereka. Mereka yang hanya bisa mencela.
Apalagi aku melihat mereka yang habiskan uang orang tua hanya untuk gaya – gayaan modif motor. Ban standart buat kecil. Terus balapan. Kalau jatuh ngrepotin orang tua lagi. Muak pada mereka yang sudah tau orang tuanya sudah lansia malah ngomongnya membentak, marah – marah bahkan ada yang ditaruh kamar seadanya. Muak dengan mereka yang sok aktivis membela negara, HAM padahal dirumah ibunya sudah sepuh (tua) menunggu kepulangannya. Muak dengan mereka yang mencemarkan nama orang tua dengan perbuatan mereka. Muak pada mereka yang masih nebeng orang tua padahal sudah menikah, apa – apa masih minta. Harusnya dia yang memutuskan menikah harusnya sudah siap mandiri.
Apa kalian tidak mikir apa yang dilakukan beliau untuk kalian. Sampai jika cinta tidak direstui kalian dengan mudah bilang orang tua kalian tidak pengertian, kaku dan banyak mintanya. Padahal pacarmu tidak akan pernah sesayang orang tuamu. Mana mau pacarmu kamu kencingi?kamu berakki?bersihkan muntahanmu dengan sabar. Slalu ada ketika kamu sakit dan ketika kamu butuh. Apa kalian tau dalam diam beliau ada sejuta doa dan harapan mereka untuk kita agar  sukses. Dan setelah tua apakah ini balasan kalian kepada orang tua kalian?meninggalkannya sendiri dirumah demi menyenangkan istri?apalagi laki – laki masih bertanggung jawab kepada ibunya sampai akhir hayatnya. Bukan menyalahkan istri, tapi aku hanya heran. Dan ini yang sampai sekarang maasih ku pertanyakan.

Minggu, 11 Mei 2014

Suara Sumbang Untuk Penguasa


Jengah mungkin kata itu yang bisa menggambarkan keherananku melihat carut marutnya negeri ini, seperti rujak buah tapi ditambah dengan sambal trasi terus disiram dengan kuah bakso (mual,,,huek) hehehehehe. Tapi seperti itulah gambaran melihat para pakar politik(katanya) yang seakan – akan menganggap negeri ini hanya negeri koalisi. Mereka yang duduk dan tertawa pongah disenayan serta semakin sering timbul berita perselingkuhan dan korupsi semakin membuat negeri ini seperti sebuah surga bagi merek si perut buncit (eitz..maaf kalo ada kemiripan,hehehehehe) dan pecandu gincu serta tas mewah.
 
Sedangkan mereka yang terpelajar banyak yang memilih golput. Mereka beranggapan tidak ada gunanya memilih toh akan melahirkan bangsa yang sama dengan moral yang semakin bobrok.Padahal itu bukan jalan terbaik. Masih banyak kok mereka yang benar – benar peduli bangsa ini. Yang tulus seperti pak Habibie (favoritku). Tapi mereka malah memilih menutup mata dan telinga.

Andai aku bisa teriak didepan para koruptor, andai aku bisa berbicara langsung kepada mereka aku akan berkata dengan keras “ Hooeeee kalian para wakil rakyat (katanya). Yang mewakili suara rakyat(katanya). Tapi kenapa hanya gelambir lemak yang kau tingkatkan. Kemana janjimu mensejahterakan kami?kamu dengan mudah makan uang kami. Lihatlah sudaraku yang mati karena kelaparan. Mati karena ekonomi mereka tak semakin membaik. Apa kalian tidak taku azab Tuhan?apa kalian tidak takun bagaimana hukum Tuhan?turunlah kebawah. Lihatlah mereka yang sudah tua masih dengan perkasa mengangkat kayu dipunggung mereka demi sesuap nasi.  Andai bisa akan kuhalalkan hukum gantung untuk kalian. Ku halalkan memiskinkan kalian semiskin miskinnya agar kalian jera memakan uang kami yang tidak halal untuk kau makan. Akan ku ledakkan semua pesawat yang hanya untuk foya – foya. Tapi aku hanya rakyat biasa yang hanya bisa berdoa untuk negaraku tercinta. Semoga kalian disadarakan dan mau berjuang untuk agama dan negara seperti para khalifah yang dulu takut untuk memimpin karena begitu takut akankah bisa adil. Semoga Alloh membuka mata kalian. Semoga telinga kalian mendengar teriakan hati kami”.